Mahasiswa KKN UNS Membangun Sistem Irigasi Sprinkle dengan Air Hasil Penyulingan di Desa Kemuning

Oleh: Mahasiswa KKN 42 UNS

Kemuning, Jawa Tengah – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret berhasil membangun sistem irigasi sprinkle, menggunakan air yang dihasilkan dari penyulingan minyak di Desa Kemuning, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan air sisa yang masih dapat dimanfaatkan untuk pertanian yang berkelanjutan. Tujuan diberlakukannya program ini adalah sebagai upaya mendukung sektor pertanian dengan meningkatkan efektivitas pengairan lahan pertanian melalui ketersediaan air yang ada. Tak hanya itu, sistem jaringan irigasi ini diatur sedemikian rupa sehingga pada saat musim kemarau tiba, tanaman di bawah naungan sprinkle ini tidak kekurangan nutrisi.

Kepala Desa Kemuning, Bapak Agus Harjono, S.Sos, menyambut dengan baik kegiatan dari mahasiswa KKN UNS yang berkontribusi dalam meningkatkan sistem irigasi di desa. Besar harapan yang diberikan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Program ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada penduduk setempat, terutama pada sektor pertanian, yang telah menjadi mata pencaharian utama di Desa Kemuning. Tim mahasiswa KKN sendiri terdiri dari 10 orang dari berbagai jurusan yang berbeda, yakni Aliya Rizqa Rihadatul’aisy (Teknologi Pendidikan), Arga Nur Saputra (teknologi Pendidikan), Desi Dwi Fitriana (Seni Rupa Murni), Muhammad Abiyyu Army F (Seni Rupa Murni), Nadya Amanda Hendita T (Teknik Sipil), Nafi Kurnia Saputri (Bimbingan Konseling), Ratu Juwita (Teknik Sipil), Rizki Aprilia Putri S.B (Bimbingan Konseling), Wina Etika Ardani (Teknik Sipil), dan Zaky Wildan Mukhollad (Teknik Sipil).

Foto anggota KKN UNS 42

Sebelum menjalankan program, tim mahasiswa KKN melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Bapak Dr. Ir. Yudi Rinanto, M. P selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dan Bapak Sumadi selaku Kepala Kelompok Tani Madusari 3 untuk mendiskusikan dan merancang penyusunan sistem irigasi. Untuk mendukung pertanian dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal, tim mahasiswa KKN menggunakan sembilan sprinkle dan memanfaatkan air yang berasal dari hasil penyulingan minyak. Proses dari pemasangannya melibatkan beberapa langkah, dimulai dari survey lahan yang akan digunakan, pembersihan lahan, hingga memastikan sumber air yang memadai.

Proses Pembersihan Lahan Untuk Irigasi

Dalam proses pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus dilalui oleh tim mahasiswa KKN, seperti pengecekkan ketersediaan sumber air, perencanaan jaringan irigasi, perancangan serta melakukan uji coba jaringan irigasi, menghitung kebutuhan air, debit, dan waktu yang diperlukan dalam irigasi, quality control, dan evaluasi jaringan.

Adapun sistem irigasi sprinkle memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan pengairan secara tradisional. Dengan menggunakan sprinkle, air dapat didistribusikan secara merata ke seluruh area tanaman pertanian, petani juga tidak perlu menyirami tanaman secar tradisional menggunakan selang. Selain itu sistem ini dapat mengurangi risiko erosi tanah dan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam menghadapi perubahan iklim dan kurangnya sumber daya air.

Pengecekan sumber air yang berhasil tertampung

Diharapakan, program ini tidak hanya memberikan manfaat kepada Desa Kemuning, namun juga dapat menjadi contoh dan inspirasi kepada penduduk Desa Kemuning serta desa lain disekitar bisa menggunakan sistem irigasi yang modern dan lebih ramah lngkungan.